
Sukarami, Inmas
Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Musi Banyuasin ikut pegelaran istighosah dan doa kebangsaan yang diselenggarakan oleh Kementeria Agama dan Pemkab Muba diikuti oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat, seluruh jajaran Pemkab. Musi Banyuasin, jajaran Kantor Kementerian agama, KUA, para dewan guru dan pegawai MIN, MTsN dan MAN Muba . Istighosah dan Doa Kebangsaan bersama ini dilaksanakan di Pendopoan Bupati Griya Bumi Serasan Sekate, Kamis (04/09)
Istighosah dan doa kebangsaan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan ukhuwah dan mendo’akan Bangsa sebagai wujud kepedulian dan kebersamaan dalam mendo’akan keselamatan, kedamaian, kesejahteraan serta menjadi penguat semangat persaudaraan dan menjaga kerukunan umat bersama masyarakat Musi Banyuasin
Acara dimulai dengan pembacaan Istighfar, kemudian dengan lantunan shalawat dan dzikir dengan penuh kekhusyukan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dilanjutkan dengan pembacaan Yasin bersama. Kegiatan religius ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian Masyarakat Kab. Musi Banyuasin serta jajaran Kementerian Agama Kab. Musi Banyuasin terhadap keselamatan bangsa.
Dalam laporannya, Kepala Kantor Kemenag Kab. Muba H. Hermadi, S.Ag, M.Si menyampaikan bahwa kita hadir disini bukan sebagai individu tetapi sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang sedang mengharapkan pertolongan dari Allah SWT agar bangsa Indonesia senantiasa dalam lindungannya. “Semoga setiap lantunan zikir dan doa kita malam ini menjadi washilah tuntunan rahmat dan perlindungan dari Allah SWT untuk bangsa dan negara kita yang tercinta ini.”
Bupati Musi Banyuasin yang diwakili oleh Asisten 1 Ardiansyah SE MM PhD CMA dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa saat ini bangsa Indonesia tengah menghadapi berbagai macam tantangan dan ujian. Tangan perubahan global dan ujian moralitas. Dalam hal ini dengan adanya dzikir dan do’a akan menjadi senjata yang sangat penting agar bangsa kita tetap kokoh dan negeri ini senantiasa dalam lindungan Allah SWT. “Melalui dzikir dan do’a malam ini mari kita bersama-sama memohon pada Allah SWT semoga Bangsa Indonesia aman, tentram, damai, semoga pemimpin bangsa ini mampu mewujudkan amanahnya, menunaikan janji-janjinya dan semoga kita semua dijauhkan dari fitnah dan kekacauan.”
Suasana penuh kekhidmatan terlihat sejak awal hingga akhir acara seluruh peserta mengikuti rangkaian dengan tertib dan penuh penghayatan. Kebersamaan antara peserta semakin menambah nilai positif dalam kegiatan ini.
Puncak acara pembacaan do’a, memohon agar seluruh elemen masyarakat, dari Sabang sampai Merauke, dapat hidup rukun berdampingan, tanpa memandang perbedaan suku, agama, dan golongan. Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa di balik segala perbedaan, ada satu tujuan mulia yang menyatukan: yaitu, menjaga keutuhan dan kedamaian Tanah Air. (kti)